Semakin tua, semakin sibuk, tak membuat Ciputra (78) kelelahan. Dari hari ke hari waktunya lebih banyak untuk memaparkan gagasan, menebarkan virus entrepreneurship. Semangat kewirausahaan.

Ciputra, Tak Lelah Beramal

Tampil dalam berbagai seminar dari pergutuan tinggi satu ke perguruan tinggi lain, dialog jarak jauh, dan bahkan narasumber di Universitas Ciputra Entrepreneurs Center (UCEC), Ciputra tak hendak cari uang.

"Ini masanya untuk beramal, menularkan gagasan. Tak ada kata lelah untuk beramal, berbuat untuk kepentingan bangsa. Bagaimana mengubah masa depan bangsa dan masa depan anak bangsa, menjadi semakin lebih baik," ujarnya, Jumat (13/11) pekan lalu, di sela -sela menunggu Menko Kesra Agung Laksono.

Beramal dengan gagasan, dengan waktu, dan dengan uang, diyakini Ciputra membuat dia mendapatkan lebih banyak dari apa yang dia berikan. Setidak-tidaknya karunia kesehatan dan kesempatan menularkan pengalaman dan gagasan.

"Sudah sejak tiga tahun lalu, saya selain mendidik calon-calon entrepreneurs dan menyiapkan para pendidik/pelatih entrepreneurs, juga minta waktu sejumlah menteri agar turut mendorong dan memasukkan gerakan entrepreneur dalam program-programnya," ungkap Ciputra.

Sore itu, Raja Properti Indonesia itu selain memaparkan latar belakang gagasannya, juga menghadiahi Agung Laksono buku Ciputra Quantum Lead, Entrepreneurship Mengubah Masa Depan Bangsa dan Masa Depan Anda .

Menurut Ciputra, pentingnya entrepreneurship tak sebatas mengatasi pengangguran dan kemiskinan, tapi juga mengatasi ketidakadilan. Karena itu, Ciputra menganggap harus ada gerakan nasional bersama.

Dari 2.850 perguruan tinggi, sudah terbentuk 315 Entrepreneurs Centre. Dan menandai 100 hari program kerja kabinet, digelar seminar nasional dan sekaligus peresmian Entrepreneur Centre.

Ciputra menyarankan adanya Hari Entrepreneurs, Agung Laksono pun mendukung. Dia berkomitmen akan mencarikan tanggal dan bulannya kapan.